Lampung Utara - K11.
Bertujuan untuk menyusun rencana aksi terpadu dalam pencegahan dan penanganan stunting di tingkat desa, maka hari ini Pemerintah Desa Abung Jayo Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara menggelar rembuk stunting. Kamis (7/8/2025)
Kegiatan yang berlangsung di kantor desa setempat, dihadiri Camat Abung Selatan, Dedi Irawan, S.Kom., MM didampingi Kasi Kesra, First Ledy Ansriani, SE., MM, Kepala Desa Abung Jayo, Suroto, Korkab P3MD, Riza Pahlevi Johan, SH, Korwil P3MD, Ika Maryantini, SP, Korcam Abung Selatan, Rudi Hartoni, SE, Pendamping Desa, M. Anugrah Putra.ST, Pemdampimg Lokal Desa, Edy Wahid.
Pantau media ini nampak hadir, Babinsa, TP-PKK Desa Abung Jayo, Bidan Desa, Kader Posyandu, perwakilan Puskesmas Kalibalangan, serta seluruh elemen terkait.
Dalam sambutannya Kepala Desa Abung Jayo menyampaikan bila pihaknya akan terus mendukung program-program percepatan penurunan stunting.
"Kita tidak boleh lelah dalam menanganinya, terutama untuk para kader kesehatan desa, dan pihak pihak terkait harus tetap semangat," tutur Kades Suroto.
Sedangkan Camat Abung Selatan mengatakan, dalam penanganan stunting semua sektor harus benar-benar bekerja sama. Bukan hanya tanggungjawab tim kesehatan tetapi berbagai pihak yang harus terlibat mulai dari pusat hingga desa dan Keluarga.
"Melalui Rembuk Stunting ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antara berbagai pihak sehingga upaya pencegahan dan penanganan stunting di kecamatan abung selatan, khususnya di desa Abung Jayo dapat berjalan efektif dan berkelanjutan," ujar Camat Dedi.
Ditempat yang sama Koordinator kabupaten P3MD, menjelaskan bila pencegahan stunting tidak hanya berfokus pada gizi atau makanan tambahan semata, namun perlu diperhatikan juga faktor lingkungan setempat.
"Ini pencegahan stunting, bukan pengobatan stunting, jadi tidak semata-mata terkait makanan saja, namun juga terkait sanitasi air bersih, kemudian siringnya mengalir atau tidak. Sehingga hal ini bukan hanya penanganan dari kader kesehatan saja tapi pihak-pihak terkait juga harus terlibat, " papar Riza Pahlevi.
Senada juga disampaikan, Koordinator Wilayah P3MD, bila 70 persen terkait terjadinya stunting merupakan dari lingkungan yang buruk atau sanitasi yang kurang baik. Untuk itu diminta kepada aparat desa dapat berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Yang banyak tau lingkungan diwilayah warga masyarakat biasanya bapak RT dan bapak kadus, untuk itu hendaknya semua kader dan pihak dapat saling berkoordinasi serta bersinergi dengan baik," pungkas Ika Maryantini.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif yang diikuti oleh seluruh kader dan masyarakat. Kemudian diakhiri dengan penandatanganan komitmen desa untuk menganggarkan kegiatan stunting ditahun 2026. (Red)
0 Komentar